Senin, 25 Februari 2013

Ayo Mengenal Budidaya Jamur Tiram

Sejarah Budidaya Jamur

Awalnya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti itu, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim-musim tertentu bisa diperoleh. Di Indonesia jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Insiatif untuk membudidayakan jamur komsumsi dilakukkan saat kebutuhan terus meningkat, sedangkan persedian di alam semakin terbatas. Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya jamur, maka manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat setiap saat. Di Indonesia budidaya jamur konsumsi terutama champignon, baru dimulai pada tahun 1969 oleh sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang agrobisnis. Setelah jamur champignon, kemudian berturut turut dibudidayakan jamur merang, jamur kuping, jamur tiram dan jamur shiitake. Khusus jamur merang banyak petani yang membudidayakan secara tradiosional sekadar untuk memenuhi kebutuhan makan sehari - hari.
Lama kelamaan, kegiatan pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru dibidang pertanian yang selama ini belum dikenal masyarakat petani baru di Indonesia . Membudidayakan jamur konsumsi, khususnya jamur kuping, tiram dan merang, mendatangkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukkan dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini tdk terlepas dari tingginya permintaan dan nilai jual ketiga jamur tersebut. Selain itu budidaya jamur tiram, kuping dan merang memiliki beberapa keuntungan komparatif dibandingkan budidaya tanaman sayur. Keuntungan yang akan didapat dari : penjual bibit jamur, penjualan media tanam, harga tanah atau lokasi dan luas lahan untuk pembudidayaan menjadi naik (nilai jual tanah), bahan dasar - bahan pokok termasuk alat-alat kerja.

BUDIDAYA JAMUR
Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat bagus untuk budidaya jamur, karena alam Indonesia yang hangat dan lembab, dan jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai dengan persyaratannya. Budidaya jamur dapat dilakukkan dengan mudah dan murah karena kandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekas gergaji dan dedak. Dua komponen tersebut sebagian besar wilayah Indonesia selalu ada dan berlimpah. Budidaya jamur dapat dipakai menjadi peluang usaha atau peluang bisnis yang menjanjikan karena kebutuhan pasar dan hasil produksi masih jauh. Peluang bisnis atau peluang usaha yang akan didapat dari usaha budidaya jamur misalnya : dari hasil penjualan bibit jamur, media tanam atau baglog, jamur segar dan olahan makanan kering atau basah dengan bahan dasar jamur. Peluang usaha atau peluang bisnis lainnya adalah penjualan bahan-bahan pokok, pengadaan alat-alat kerja, jasa konstruksi pembuatan rumah jamur, pelatihan dan pengadaan tanah atau lokasi untuk didirikan usaha budidaya jamur.

MENGENAL JAMUR.
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tdk bisa melakukkan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat - zat makanan, seperti : selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain. Oleh karena itu jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain. Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Dari ribuan jenis jamur tersebut ada jamur yang merugikan dan ada juga jamur yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.Yang tergolong dengan jamur yang merugikan adalah berbagai jenis jamur penyebab penyakit pada manusia dan pada tanaman, misalkan menyebabkan keracunan bila dikonsumsi, menjadi sumber penyakit kulit, bila pada tumbuhan menyebabkan kelapukan pada batang kayu. Jamur yang menguntungkan adalah jenis jamur yang memberikan manfaat pada kehidupan manusia, misalkan : untuk menghancurkan sampah oganik, menghasilkan antibiotik untuk obat, membantu proses pembuatan tempe, oncom dan alkohol. Termasuk jenis jamur yang menguntungkan adalah jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia tetapi tdk akan menimbulkan efek racun, antara lain : jamur merang, jamur shiitake, jamur kuping, jamur tiram dan jamur champignon.





NILAI GIZI JAMUR.
Walaupun rasanya hampir menyamai kelezatan daging, kandungan lemak jamur lebih rendah sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakrida yang bebas kolesterol sehingga orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena serangan stroke. Selain itu kandungan protein jamur lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lain juga yang berasal dari tanaman / tumbuhan. Gizi yang terkandung dalam jamur antara lain karbohidrat berbagai mineral seperti kalsium, kalium, fosfor dan besi, serta vitamin B, B1, dan C.

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI.
Hanya beberapa jenis jamur saya yang dapat dikonsumsi dari ribuan jenis jamur yaitu : jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan jamur champignon. Jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram yang dapat dibudidayakan di sebagian besar alam atau wilayah Indonesia yang bersuhu hangat. Sedangkan jamur champignon dan jamur shiitake hanya dapat dibudidayakan di tempat - tempar tertentu yaitu dataran tinggi yang bersuhu dingin.

BUDIDAYA JAMUR BAGI PEMULA
Memulai usaha budidaya jamur bagi pemula sangat penting untuk mendapatkan tuntunan, agar terbayang tahap-tahapan kerja, disamping itu permodalan menjadi terukur dan hasil kerja maksimal.
Tahapan awal adalah :
  1. Pelajari teori tentang budidaya jamur.
  2. Bertanya atau diskusi dg petani-petani yang handal / yang sdh paham dengan usaha budidaya jamur.
  3. Siapkan lokasi yg akan dijadikan usaha budidaya jamur, khususnya untuk mendirikan rumah jamur /     kumbung. Dirikan rumah jamur dari bahan yang paling mudah didapat dan murah.
  4. Mulailah dari kapasitas terkecil / minimum. misalkan dari jumlah 2.500 log.
  5. Buat catatan dari semua kegiatan yang sedang berlangsung tujuannya adalah sebagai bahan evaluasi   kedepan. Amati cara hidup jamur.
  6. Cari informasi dan buat jaringan mulai dari pengadaan bahan dasar sampai  penjualan hasil panen
  7. Buat rencana kerja dan target kerja.
  8. Buat perhitungan anggaran pelaksanaan.
  9. Untuk operasional usahakan dikerjakan sendiri dengan alasan kapasitas masih kecil dan  sekali belajar karakteristik jamur.

Untuk memulai membuka usaha budidaya jamur ada dua macam yang dapat ditempuh :
  1. Memulai dari belajar merawat media tanam atau baglog, artinya PETANI PEMULA hanya menyiapkan rumah jamur / kumbung berikut alat kerja untuk merawat atau memelihara baglog / media tanam. Untuk baglog / media tanam membeli pada petani yg memproduksi baglog / media tanam, dimana baglog tsb sdh teruji kwalitasnya (misalkan : hasil panennya bagus).
  2. Memulai dari belajar membuat media tanam / baglog, artinya mempersiapkan ALAT-ALAT KERJA, TEMPATKAN KERJA, BAHAN-BAHAN, dan TENAGA KERJA. Karena pekerjaan ini dimulai dari beberapa tahapan (misalkan : dari pengadaan bahan, mencampur, pewadahan, sterilisasi, inokulasi, inkubasi dan pertumbuhan jamur.
Yang kami jelaskan dibawah ini adalah untuk point (1).
Contoh perhitungan anggaran / biaya / modal kerja :
  1. Tanah dianggap milik sendiri.
  2. Modal terbagi 2 yaitu :
  3. Modal untuk investasi, misalkan biaya untuk mendirikan kumbung & pembelian alat-alat kerja bantu.
  4. Modal, misalkan biaya untuk pembelian/pengadaan media tanam, upah kerja dll kapasitas 2.500 log.
  5. Luas kumbung 15,60 m2 @ Rp 225.000,- = Rp 3.510.000,-
  6. Pembelian alat kerja bantu = Rp 400.000,-
  7. Pengadaan media tanam = 2.500 log @ Rp 2.500,- = Rp 6.250.000,-
  8. Total modal awal kerja = Rp 10.160.000,-
  9. Hasil panen jamur adalah 90 % x 2.500 log x 0,60 kg x Rp 10.000,- = Rp 13.500.000,-   (perhitungan selama kurang lebih 4 bulan).
  10. Keuntungan yang didapat adalah Rp 13.500.000,- - Rp 6.250.000 - Rp 450.000,- = Rp 6.800.000,-
  11. Jadi keuntungan per bulan = Rp 1.700.000,-

Catatan penting !!!!!
Periode tumbuh jamur bila habis dipanen berjarak sekitar 20 hari, oleh karena itu panen jamur akan terjadi setiap hari, bila kapasitas 10.000 log rata-rata per hari akan menghasilkan jamur sekitar 60 kg.
Satu Media tanam dalam kurun waktu satu periode akan menghasilkan jamur (jumlah akumulatif) antara 0,40 kg - 0,60 kg.
Harga jamur di pasar berkisar Rp 8.000,- s/d Rp 10.000,- per kg.
Harga jamur sampai ditangan konsumen berkisar Rp 10.000,- s/d Rp 14.000,- per kg.

Yang harus diperhatikan didalam merawat media tanam adalah :
- Kebersihan didalam kumbung.
- Sirkulasi udara, tingkat kelembaban dan suhu ruangan diatur sedemikian rupa.
- Cara memetik jamur dan membersihan bekas petikan.
- Cara menyiram pergunakan uap dari spray.

Untuk menaikan keuntungan didlm usaha budidaya jamur selain dari menjual jamur segar :
- Mulai belajar membuat media tanam sendiri (untuk kepentingan / kebutuhan sendiri dan untuk dijual).
- Mulai belajar membuat olahan panganan dg bahan dasar jamur