Baglog Jamur

Belajar Buat Baglog Jamur
 Tahap 1
Penyiapan serbuk gergaji    
serbuk gergaji sengon laut
* Kayu sengon
* Kayu mahoni
* Kayu nangka/mawar
* Kayu kampung
* Kayu meranti
* dll. asal jangan kayu bergetah (damar,pinus,cemara)
  





Tahap 2
Membuat campuran media baglog
Setelah serbuk gergaji cukup waktu, dibuatlah campuran media baglog.
Refferensi campuran antara lain :
          - Serbuk gergaji 100kg
          - Tepung jagung 10 kg
          - Dedak/bekatul 10 kg
          - Pupuk sp 36 0.5kg
          - Gip 0.5 kg
          - air 50 - 60%
Referensi Lain
          - 100 kg serbuk gergaji
          - Bekatul 9kg - 15kg
          - Opsional tepung jagung 5kg kalau memungkinkan
          - Kalsium 1 kg
          - Gula (kemudian dilarutkan) 0.5kg
Langkahnya :
          1 Serbuk gergaji dicampur merata dengan bekatul, Kapur
          2 Ditambahkan kadar air (diberi larutan gula juga)
          3 Komposkan campuran tersebut 2 - 5 hari sampai campuran media mejadi panas 
          4 Campuran dimasukkan plastik dan padatkan
          

Pencampuran media -- pengomposan --- pewadahan dlm plastik
Tahap 3
Sterilisasi Baglog Jamur Tiram

Media yang telah dikemas dalam bentuk baglog, selanjutnya harus disterilkan. Sterilisasi media biasanya dengan dikukus atau di uapkan hingga suhu dalam media baglog mencapai 100 derajat C.
Diuapkan langsung menggunakan drum
 - Susun baglog di dalam drum
 - Uapkan hingga suhu 90-100 drj  C, setelah suhu tercapai, biarkan selama 3-4 jam
 - agar irit gunakan kayu bakar atau dg batu bara, lalu di blower dengan kipas angin.
 - Biarkan mendingin hingga suhu di kisaran 50 derajat, baru dipindahkan ke ruang inokulasi


Tahap IV
Inokulasi
Baglog yang telah disterilisasi dalam steamer diletakkan dalam ruang inokulasi, Yang perlu diperhatikan adalah :
    - Ruang inokulasi harus bersih sekali, sangat rapat, bahkan tidak boleh ada udara masuk.
    - BAGLOG SUDAH CUKUP DINGIN SAAT DI INOKULASI 
    - Baglog yang masih bersuhu diatas 50 derajat akan beresiko mati jika diinokulasikan bibit jamur

Bahan yang perlu disiapkan saat inokulasi bibit jamur tiram :
     - Bunzen (kompor spritus kecil)
     - Bibit jamur tiram putih
     - Spatula atau stang stainless steel
     - Spritus untuk bahan bakar bunzen
     - Alcohol 96% untuk sterilkan tangan, kaki, dan badan
     - Kertas koran untuk penutup baglog
     - Karet
peralatan inokulasi

Langkah inokulasi:
      - Semprot tangan, kaki, badan dengan alcohol sebelum memasuki ruang inokulasi
      - Nyalakan bunzen dan selama Proses inokulasi hrs selalu dekat api bunsen.
      - Buka cincin baglog, lalu masukkan bibit jamur tiram putih secukupnya dalam baglog
      - pasang kembali cincin, dan tutup dengan kertas koran dan rapatkan dengan karet
      - Kertas koran harus steril (diikutkab steril baglog)
      - Tingkat keberhasilan inokulasi sangat tergantung pada :
              ----ketelitian, kebersihan ruang inokulasi 
              ----sterilnya tangan  dan kaki, dan
              ----dekat dengan nyala api bunzen

           

    - Inokulasi yg baik biasanya memunculkan bibit jamur seperti mengapas 
      - Dalam waktu kurang lebih 10 hari, mizelium telah mencapai hampir 50%.
      - Setelah di inokulasikan, letakkan media baglog dalam rak-rak inkubasi 
      - Boleh dalam posisi vertikal atau horizontal mana saja yang lebih menghemat tempat.
      - Rak inkubasi hendaknya bersih, terletak dalam ruangan yang tidak terlalu terang
      - Setelah 10 hari boleh langsung saja dilakukan pemindahan ke kumbung

Tahap  V
I n k u b a s i
Setelah proses inokulasi selesai, baglog yang telah disuntikkan bibit jamur tiram putih dipindahkan ke ruang inkubasi.
---------Inkubasi area haruslah tempat yang benar-benar bersih. Untuk memastikannya, sebaiknya sterilkan ruang inkubasi dengan menyemprotkan formalin 2% di sekitar rak inkubasi. Pada awal perletakan baglog di rak inkubasi, sebaiknya tidak terlalu banyak cahaya dan sirkulasi udara, tetapi setelah kurang lebih 1 minggu - 10 hari, tambahkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup. 
---------Tempat rak inkubasi sebaiknya bersuhu kamar rata-rata 25 derajat C - 28 derajat C. Jika suhu pada ruangan inkubasi terlalu tinggi diatas 32 derajat C, biasanya terlalu beresiko dan dapat menyebabkan kegagalan tumbuh miselium. Hal ini disebabkan pertumbuhan miselium sangat rentan terhadap bakteri thermofilik. Pemindahan baglog dari ruang inkubasi ke kumbung/mushroom house sebaiknya dilakukan saat miselium telah mencapai lebih dari 30%


semoga bermanfaat !!!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar